Intip Keseruan Eduwisata Peternakan Sapi Cibugary
Jakarta, Suaraku,id - Agro Wisata Edukasi Wisata “Cibugary” ( Cibubur Garden
Diary ) merupakan suatu kawasan agro peternakan sapi perah bernuansa kebun atau
taman didukung dengan fasilitas kelas edukasi classical dengan pemandangan lepas Bumi Perkemahan Cibubur yang
berada di provinsi DKI Jakarta tepatnya di Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Wisata ini memiliki ciri khas
yaitu kawasan Wisata Agro dengan nilai-nilai edukasi yang dapat menunjang
program pendidikan sekolah dan peningkatan gizi anak bangsa. Wisata ini sangat efektif untuk
kegiatan kunjungan edukatif bagi sekolah, masyarakat umum maupun keluarga.
Wisata Agro
Edukatif Farm Ternak Sapi Perah Rakyat Jakarta, Istana Susu Cibungary, selain
menjadi media edukasi dan media informasi masyarakat dan dunia Pendidikan
Jakarta dan sekitarnya, juga menjadi potret sejarah budaya masyarakat Betawi
Jakarta yang perlu dilestarikan adanya oleh kita semua dan segenap pemangku
kebijakan Pemda DKI Jakarta tentunya.
Asal Mula didirikannya Cibugary
Sumber Foto : TIM Nevada (Ruang tengah agro)
Peternakan ini
dikelola oleh Pak Rahmat Hidayat Al Baghory bersama keluarga. Pak Rahmat
merupakan putra asli Betawi. Beliau mengelola peternakan Cibugary sejak
menyelesaikan pendidikan di Ponpes Modern Gontor pada 1993.
Peternakan sapi
perah ini memiliki luas 11 ha dan dihuni oleh 30 kk praktisi ternak sapi perah
dengan populasi ternak sapi perahnya mencapai 1200 ekor kemudian produksi
susunya mencapai 7000-10.000 liter.
Awalnya Cibugary
merupakan peternakan sapi perah yang berdiri sejak 1960, usaha peternakan sapi
perah yang menjadi bisnis keluarga ini diwarisi dari sang ayah. Meski tak lepas
dari hambatan dalam mengelola peternakan, Pak Rahmat dan keluarga memiliki misi
besar ingin terus berkontribusi menyehatkan masyarakat melalui produksi susu
sapi perah.
Asal usul
berdirinya tempat ini bermula pada tahun 1994 ada anak-anak sekolah yang
kunjungan, kemudian disediakan fasilitasi sarana belajar edukasi di kebun bawah
pepohonan yang rindang dengan pemandangan alam jambore dan kolam arwana, saat
itu dinamakan kebun susu cibubur, kemudian semakin banyak anak sekolah yang
datang dan keluarga yang berkunjung.
“Kemudian tahun
1996 lahirlah nama Cibugary selesai inovasi saya translate menjadi “Cibubur Garden Diary” yang artinya kebun susu
Cibubur. Sejak awal dibangunnya Cibugary sudah
mengusung tema edukasi, sejak pertama kunjungan anak sekolah yang
dominan adalah anak TK (Taman Kanak-Kanak) dan anak SD (Sekolah Dasar) yang
merupakan mayoritas pengunjung ke peternakan sapi perah untuk mengenal dan
berinteraksi pada alam kandang yang sesungguhnya,” ungkap Pemilik Cibugary, Pak
Rahmat.
Kegiatan Edukasi Cibugary
Sumber Foto : TIM Nevada (kegiatan edukasi meberi makan sapi)
Beragam aktivitas
bisa dilakukan oleh anak-anak bersama orang tua di Cibubur Garden Diary.
Kegiatan pertama adalah memerah susu sapi langsung, memandikan sapi, lalu
memberikan makan sapi maupun kambing. Setelah melakukan kegiatan tersebut, bisa
melanjutkan piknik.
Tak hanya jenis
sapi perah saja, melainkan ada pula sapi potong. Sehingga, anak-anak bisa
mengetahui dan membedakan jenis-jenis sapi. Kalau sapi perah menghasilkan susu
yang nantinya mereka juga belajar memerah susunya. Sementara sapi potong untuk
diambil dagingnya.
Di tempat ini kita
juga bisa belajar cara memberikan makan ternak, memandikan sampai memerah susu.
Bahkan anak-anak dipandu menuju tempat pengolahan susu sampai menjadi produk
yang bisa dikonsumsi. Tentu sangat menyenangkan membuat anak belajar sambil
bermain. Manfaat kegiatan ini sangat besar dan membuat mereka lebih mudah
paham.
Terdapat dua
kegiatan di sini, pertama Edukasi Classical
dan Edukasi Lapangan, diedukasi classical
terdapat kegiatan pengenalan seperti rasa susu sapi perah segar (melalui minum
susu bersama), lalu opening prolog cerita wawasan dunia sapi dan susu, serta
pengolahan susu menjadi produk olahan, dan praktek mengolah susu pasteurisasi,
dan diedukasi lapangan terdapat kegiatan touring ke kandang sapi, melihat, merasakan,
bersentuhan dan berinteraksi di alam realitas kandang sapi Cibugary, memberi
pakan sapi, dan memerah susu sapi.
“Di kelas classical
ini anak-anak mengenal jenis sapi perah, warna sapi, pakannya, kemudian hasil
olahan sapi perah misalnya susu, manfaat susu diolah menjadi apa susunya,
setelah itu baru anak-anak ke kandang sapi melihat realitas alam kandang yang
sesungguhnya,” kata Pak Rahmat.
“Kemudian
anak-anak bisa bersentuhan, berinteraksi, boleh pegang, boleh kasih makan,
boleh memeras susu, boleh memandikan sapi, cuma biasanya dari sekolah tidak ada
kegiatan memandikan sapi perah,”
“Inti dari edukasi
kita adalah anak-anak ini benar-benar meresapi, merekam, dalam masa kecil
mereka, apa yang mereka lihat, rasakan, yang mereka sentuh ini menjadi buah
inspirasi ke depan ketika mereka dewasa, tumbuhnya inspirasi besar jiwa-jiwa
enterprenur agri bisnis di seluruh Indonesia,” lanjut ucapnya
Wisata edukasi Cibugary memiliki dua
jenis paket edukasi sekolah bagi pengujung. Ketentuan pada paket edukasi
sekolah harus registasi dua minggu sebelum kunjungan berlangsung. Dalam satu
kunjungan berisi minimal 20 siswa. Kunjungan juga harus disertai surat
permohonan dari sekolah dan membayar uang muka 50% dari harga paket.
Paket pertama ada Eksklusif yang bandrol dengan harga Rp 100.000 perorang, dalam paket
ini pengujung akan mendapat pengalaman edukasi, bingkisan goodie Bag berisi
produk susu dan yoghurt, makan siang dan juga sertifikat.
Paket yang kedua adalah paket
premium dengan harga Rp 70.000 perorang. Berbeda dengan paket Eksklusif, pada
paket ini pengujung tidak akan mendapatkan makan siang dan juga sertifikat dari
cibugary.
Bagi masyarakat umum yang ingin berkunjung bisa mengambil paket Keluarga Eksklusif dan premium dengan harga yang sama seperti paket edukasi, yang membedakanya adalah ketentuan yang berlaku dimana pada paket ini, minimal 10 orang dalam satu kunjungan dan di khusukan pada hari sabtu dan minggu saja.
Perawatan pada Sapi Perah
Sumber Foto : TIM Nevada (wawancara bersama pekerja)
Terdapat kriteria
sapi untuk mendukung kualitas dan kuantitas produksi susu sehingga diharuskan
mencari bibit yang baik dari bentuk tubuhnya, kemudian berdirinya, kakinya, selang susunya, sangat
berpengaruh untuk menentukan kualitas dan kuantitas susu sapi perah tersebut.
Untuk makanan sapi
sendiri ada ampas tahu, rumput, kosetrat, mineral, vitamin “Jam makan sapi
ketika selesai kerjaan, kalo pagi sekitar jam 9-10 pagi, sehari 4x makannya
makan ampas tahu, rumput, kosetrat, mineral, vitamin. Jika diberikan makan
rumput liat minat makan pada sapi berkurang,” ucap Yudi, pekerja Cibugary.
Produk Olahan Cibugary
Produksi susu sapi
perah per hari bisa 300 liter per hari, 80 persen produksi dijadikan sebagai
susu murni segar, sedangkan 20 persen lagi dibuat olahan seperti yogurt, susu
pasteurisasi aneka rasa dan juga keju mozzarella.
Untuk harga susu
segar dipatok Rp10.000 per liter, susu aneka rasa Rp5.000 perbotol 250ml,
yogurt stik isi 30 pcs Rp30.000, yogurt botol 200ml Rp10.000, dan keju
mozzarella Rp35.000 per 200 ml. Aneka olahan susu tersebut dijual kepada
wisatawan, para pengecer (reseller) dan juga koperasi setiap hari.
“Kalo susu kan
dengan makanan minuman yang mudah basi ya, jadi basinya cepat sekali kurang
lebihnya sampai 5 jam itu luar ruangan sudah mengalami perubahan rasa, tekstur,
dll, sehingga susu ini harus segera sampai ditujuan atau dikirim dengan
pendingin, kalo dipendingin kuat sampai tigahari , difrezzer 5-10 hari jika
beku,” ucap Pak Rahmat.
“Yoghurtnya kita olah di sini, ada tempatnya di sebelah sana ya, ruang yang distandarisasi oleh standar BPOM Depkes Republik Indonesia. Ada ruangan kita di sana yang sterilisasi, dan kita tidak boleh masuk tanpa harus pakai pakaian yang lengkap,” ucap Rachmat.
Pandangan Pengunjung
Sumber Foto : TIM Nevada (pengunjung fieldtrip)
Narada School dari Jakarta Barat mengikuti pelatihan edukasi di Cibugary, mereka menggunakan 2 bus yang berisikan kurang lebih 80 anak-anak dari kelas tiga sekolah dasar yang terbagi menjadi 4 kelas. Dalam pelatihan ini mereka mengambil paket edukasi eksklusif. “Saya ambil paket yang berikut makan, 1 orang Rp100.000 karena kan kalau tidak berikut makan kita mau pesan lagi repot,” ujar Andi Kuncara, guru Narada School
“Seperti yang kita tahu kan susu itu minuman yang sehat jadi, supaya anak-anak tahu bahwa susu yang kadang mereka minum atau sering minum itu berasal dari sapi, tetapi tidak bisa langsung diminum harus melalui proses. Itu tujuannya supaya mereka tahu susu yang mereka minum itu sudah melalui proses dan aman untuk diminum,” lanjutnya.
Mereka memilih wisata Cibugary untuk pelatihan karena memiliki program setiap satu tahun empat kali untuk kegiatan fieldtrip. “Sebenarnya kita mempunyai program ini setiap satu tahun empat kali ya untuk fieldtrip, kita berpindah-pindah tempatnya kadang kita ke museum, dan sekarang kita ke cow farm, memang sengaja untuk memberi pengalaman baru, mengedukasi anak bagaimana sih peternakan sapi, bagaimana sih proses pembuatan susu,” kata Dedi Ariyanto, guru Narada School.
“Untuk anak-anak adalah pertama, mereka tidak takut akan kotor, karena biasanya mereka takut akan kotor. Jadi, bagus sekali hari ini, kemudian bagaimana peternak sapi itu juga penting sekali, untuk tidak takut dan menyayangi makhluk hidup itu juga penting” tutupnya.
Pengunjung memberi masukan agar dapat memperbaiki wisata ini yang sekiranya masih terdapat kekurangan, seperti pada beberapa tempat masih harus diperbaiki kembali. Khususnya pada saat pemberian pakan sapi, yang mana hanya diberikan sedikit kepada anak-anak yang mengikuti edukasi.
Agrowisata Edukasi Cibugary dapat menjadi pilihan bagi kalian yang ingin berlibur sekaligus beredukasi. Sangat cocok membawa anak-anak ke tempat ini dengan lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya, serta harga tiket yang relatif terjangkau dengan menambah pengalaman melalui wisata edukasi peternakan sapi perah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
di tulis bersama Tim Nevada :
- Aqmarina Aulia Jami
- Alya Putri Abi
- Ega Shepiani
- Firmansyah Nur Ramadhan
- Tri Muhammad Mahesa
Leave a Comment